Suara sirene semakin dekat. Orang-orang bersorak menyambut.Â
"Pak...? Gendhuk, Pak... Anak kita, anak kita, Pak?" suara Sri bergetar.Â
Surakyat tersadar. Ia terkejut ketika dilihatnya tak ada gerakan pada tubuh anaknya . Diraba nadinya, di hidungnya.Â
Tak ada!Â
Tubuh Surakyat menggigil, memeluk, mengguncang-guncang, sambil memanggil-manggil anaknya. Sedang Sri menjerit histeris menumpahkan tangisannya.Â
Tapi suara mereka tertelan oleh raungan sirene, dan sorak-sorai orang-orang sepanjang jalan. Terlihat rombongan Presiden lewat. Sangat kencang.Â
***
Cilegon, April 2020.Â
Catatan.Â
Cerpen ini sudah tayang di Secangkirkopibersama.com.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!