"Puskesmas hari Minggu kan tutup?"
"Bukankah bisa langsung dibawa ke rumah sakit?"
Nah, itu. Surakyat diam saja.Â
"Nih, saya buatkan Surat pengantar. Anak Bapak harus dibawa sekarang ke rumah sakit. Sepertinya dia ada gejala demam berdarah, tapi biar pihak rumah sakit yang memastikannya."
Demam berdarah? Surakyat makin takut membayangkannya.Â
***
"Bagaimana, Pak?" cemas Sri dalam perjalanan pulang naik motor. "Biayanya, biayanya...," tangis Sri pecah.Â
"Kita langsung ke rumah Bos. Mudah-mudahan ia mau meminjamkan uang," suara Surakyat berharap. Yang dimaksud 'bos'' oleh Surakyat adalah juragan pemulung, tempat biasa Surakyat menjual hasil pulungannya.Â
Untunglah juragan itu mau meminjamkan uangnya. Tapi persoalan tidak selesai sampai di situ. Jalan menuju rumah sakit harus melewati jalan raya, memotong perempatan jalan protokol.Â
Laju motor Surakyat terhenti. Ada keramaian, banyak orang-orang berbaris sepanjang jalan sambil memegang bendera kecil. Surakyat bertanya-tanya, ada apa.Â
Rombongan Presiden mau lewat!Â