"Dasar pelakor," terdengar suara Bu Kokom, "kegatelan, perusak rumah tangga orang...!" suara Bu Kokom meninggi.Â
Tak ada reaksi.Â
"Ngaku aja, kemarin malam lu tidur dengan laki gua, kan?"
"Jangan sembarangan lu ngomong," tampaknya Raisa mulai panas.Â
"Halah, ngaku aja. Gua udah tahu semuanya. Dasar pereks!"
Mendengar kata 'pereks'Â itu sepertinya Raisa kurang senang.Â
"Kalau iya, lu mau apa?" tantang Raisa.Â
Suara Bu Kokom seperti histeris. Apa saja yang teringat diucapkannya. Tapi kini tampaknya Raisa yang mengendalikan situasi.Â
"Lakilu yang mau sama gua!" Raisa lagi.Â
Suara Bu Kokom makin meninggi.Â
"Makanya lu, ngaca. Senam kek, fitnes kek. Udah badan lebar gitu, pake daster bolong-bolong, lagi. Boring lakilu tiap hari ngeliat begitu," suara Raisa.Â