Mohon tunggu...
mardian wibowo
mardian wibowo Mohon Tunggu... -

pegawai negeri sipil di jakarta, dengan satu istri dan satu balita..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masa Depan dan Segelas Kopi (2)

1 Maret 2013   09:17 Diperbarui: 27 September 2016   13:02 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Beli dimana, kok gelasnya seperti itu?”

“Di Gambir, tadi sekalian jalan.”

“Kok?”

“Maksudnya?”

“Kok beli di stasiun?”

“Ya gak apa-apa. Pingin minum kopi aja.”

“Trus?”

“He?, ya gak ada terusnya. Terus ya begini ini..,” jawabku sambil mengangkat gelas kopi sedikit lebih tinggi.

“Trus dibawa jalan gitu?”

“Ya iyalah Mai. Gak keren ya jalan-jalan bawa gelas plastik?,” tanyaku balik padanya. Aku merasa itu pertanyaan yang tidak perlu dijawab. Si Mai pun cuma tersenyum, menghadirkan dekik[2] di pipinya, tentu sambil menggeleng kuat-kuat dan buru-buru berkata tidak. Namun, selain si Mai, tentu akan banyak yang mengatakan sebaliknya. Kira-kira mereka akan bilang membawa kopi seduh dua ribu rupiah di gelas plastik tak bisa dibilang keren. Ada banyak yang lebih keren, gelas semi stirofoam hijau ala café s****uck, tumbler merah ***cafe, atau mug milik salah satu gerai jajanan donat.

--

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun