Dia meletakkan tangannya di pinggul. "Dengar, saya suka kamu, tetapi kamu seorang profesor dan saya seorang petugas kebersihan. Anak saya cacat. Oke?"
Aku tidak tahu harus berkata apa.
"Aku ... aku, eh...."
Tetapi dia telah berbalik dan berjalan pergi.
Aku kembali ke ruang kelas. Sekali lagi, papan tulis itu penuh dengan persamaan Rika. Aku mengambil penghapus papan tulis dan perlahan-lahan, dengan penuh pertimbangan mulai bekerja.
Cikarang, 29 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H