Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Sisi dari Satu Persamaan

29 Desember 2024   06:43 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:43 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Sebelum kuliah pertama keesokan harinya, aku memasuki ruang kelas dan mendapati dua kejutan. Pertama, papan tulis penuh dengan persamaan integral ganda dan tripel, serta analisis tensor. Aku merasa sedikit khawatir, beberapa di antaranya tidak tampak begitu familiar seperti yang seharusnya.

Dan, kedua, seorang wanita muda berdiri dengan spidol whiteboard di tangannya dan sedang menulis angka-angka di papan tulis. Dia mendongak, terkejut. Dia tinggi, dan langsing, memakai bedak dan sedikit lipstik merah. Rambutnya berwarna cokelat mengkilap sampai ke pundak.

Aku tersenyum. "Anda pasti Rika."

Wanita itu menatapku dengan tatapan kosong.

"Maksud saya, Rika Kartika, asisten saya."

"Apa?" Wanita itu tampak malu. "Bukan, bukan. Bukan saya."

Aku mendekat. Dia lebih cantik dari dekat. Aku tertawa, "Ha ha."

Dia menunduk. "Tidak, sungguh. Pasti dia yang datang tadi. Saya Intan, saya bagian kebersihan." Dia tersipu. "Maaf, saya selalu ingin menulis di papan tulis, berpura-pura menjadi dosen. Maaf, saya akan pergi dan mengambil seragam saya dan mulai mengepel."

Aku memperhatikannya pergi, berpikir dan bertanya-tanya...

Rika yang asli tidak begitu cantik. Dia agak juling dan ekspresinya masam. Aku berhasil melewati hari pertama dengan baik, tetapi itu butuh usaha. Banyak siswa yang tampaknya tidak memiliki dasar yang baik dalam persamaan diferensial, dan Rika terpaksa memberikan kuliah tambahan.

Seiring berjalannya waktu, aku mulai menyadari kehadiran Intan, yang membawa pel dan sapu dan sibuk dengan kegiatan bersih-bersih. Aku perhatikan dia tidak mengenakan cincin kawin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun