Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 157: Pencinta dalam Mimpi

4 Agustus 2024   09:42 Diperbarui: 4 Agustus 2024   09:47 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Libur. Tidak ada sekolah. TIDAK PERLU KE SEKOLAH!

"Kamu memang adikku yang ganteng. Aku sayang kamu!" teriakmu, sambil mencium jidat adikmu yang terkaget-kaget.

"Libuuur!"

Kamu kembali berbaring di tempat tidur dengan perasaan hampir sama bahagianya seperti saat kamu menemukan lipgloss super-brill viola halloween festival yang dijual diskon lima puluh persen.

Kamu berbaring di tempat tidur dengan perasaan yang ruaaar biasa. 

Ini Hari Rapat Guru. Apa yang harus dilakukan dengan seharian sendirian? Tidak ada yang lebih baik dari ini. 

Ibu, eh, mama dan papamu pergi kerja, dan adikmu, seperti biasa, akan bermain PS dengan teman-temannya yang otak mereka semua sebesar biji jambu monyet.

Saat seluruh anggota keluargamu pergi, kesenangan dimulai.

Sementara itu, papamu mengalami serangan panik pagi-pagi seperti biasanya. "Apakah ada yang melihat dasi ayah? Bisa-bisanya dasi menghilang dari muka bumi!"

"Itu yang ada di leher Ayah apa?" tanya ibu, eh ... mamamu dengan nada falsetto.

"Terima kasih sayang, Ayah nggak sebodoh itulah. Ayah yakin kalau Ayah pakai dasi, Ayah akan---" kata-kata Papa putus ketika dia menunduk melihat dasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun