Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hanya Sampai Kami Pergi

12 Mei 2023   19:02 Diperbarui: 12 Mei 2023   19:08 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kamu benar-benar berpikir salah satu dari benda-benda ini bisa menggantikan apa yang hilang dari kita? Aku tidak tahu kenapa kamu membawaku ke sini."

Aku duduk di dekat jendela, mata terpejam, dan memikirkan lautan. Aku membayangkan berjalan menyusuri pantai yang panjang, dengan tangan Gepetto di tanganku, mendengarkan seruan dan deburan ombak.

Saat Hari Belanja Nasional berakhir, dua dari kami telah diambil. Besok, mereka akan diganti. Akan ada wajah-wajah baru, dan mereka akan serupa, tetapi berbeda dari sebelumnya.

Gepetto sedang duduk di mejanya di sudut ruangan, jari-jarinya menari-nari di udara, mencatat penjualan hari itu.

Aku melompat turun dari tempat bertenggerku di dekat jendela, dan berjalan ke arahnya. Dia mendongak, dan kemudian membuang muka.

Aku membaca emosinya: kemarahan.

"Aku tidak dimaksudkan untuk mereka," kataku. "Itu tidak akan berhasil."

Jari Gepetto berhenti, dan dia menatapku lama, seperti biasanya.

"Pertama kali ada yang tertarik padamu, di--aku tidak tahu berapa lama, bahkan--dan hanya itu yang bisa kamu katakan?"

"Kamu ingin aku mengatakan apa?" Aku bertanya.

Gepetto menggelengkan kepalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun