Zaki menghela napas. "Baiknya kita jemput itu anak."
"Ya, atau dia akan memburu apapun itu jauh ke dalam entah-di-mana."
Tiwi berlari mengejar Miko. Ranting dan dahan patah di bawah kakinya saat dia menyusuri hutan tropis. Untung Miko belum jauh sehingga dia bisa menarik baju cowok itu untuk mendapatkan perhatiannya.
Terakhir kali Miko mencoba sesuatu yang sangat bodoh, dia berusia empat tahun. Dia mengejar dua rusa ke dalam hutan, dan sebuah regu pencari menemukannya enam jam kemudian. Tiwi mengira Miko memang suka mencari sensasi, atau mungkin itu memang bawaan orok yang tertulis di rangkaian DNA-nya.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H