"Apa itu tadi?" Bulu kuduknya berdiri. Miko dan Zaki saling bertukar pandang.
"Hei, Zak. Lu kan udah sering keliling rimba dengan mama lu, "kata Miko. "banatang apa yang suaranya serem gitu?"
"Nggak bisa mastiin. Gue harus dengerin sekali lagi."
Miko mengguncang bahu Tiwi. " Kedengarannya seperti singa."
Itu adalah sesuatu yang tidak ingin didengar Tiwi. Bulu kuduknya kembali berdiri tegak. "Nggak mungkin, Mustahil. Singa Cuma ada di Afrika atau India... betul kan, Zak?"
Dengan alis terangkat, Zak menatap ke hutan. "Kurang lebih."
Miko berlari menuju hutan tanpa berpikir dua kali.
Tiwi menatap Zaki, dan dia hanya menggelengkan kepalanya dan mengangkat bahu.
Mengapa Miko selalu harus membuktikan sesuatu? Atau apakah dia benar-benar menyukai bahaya dan mengambil risiko?
"Yo, Mik!" Tiwi berteriak. "Kamu mau kemana?"
"Gue mau ngecek, singa apa bukan!" Miko balas berteriak.