"Maksudmu, kamu ada di sana karena aku ingin kamu ada di sana?"
"Ya. Sekarang tembak."
Sarritha menembakkan panah kesepuluh tanpa meleset.
"Ngomong-ngomong, ada berapa kamu di sana?" tanya Thozai.
Sarritha berbalik dengan pandangan bertanya-tanya. Thozai mengangkat bahu.
"Lima."
Dia memperhatikan rahang Thozai nyaris terlepas karena menganga lebar.
"Apakah itu jelek? Apakah aku menjadi gila?"
"Tidak, tidak. Tapi bantu aku dan coba lakukan itu lagi."
"Tapi aku butuh kamu di sana," Sarritha menjawab dan mulutnya tetap terbuka sampai rahangnya nyaris jatuh karena kaget dengan kata-katanya sendiri. Dia membuang muka malu.
Thozai memiringkan wajahnya ke Sarritha.
"Setelah aku selesai di sini," katanya. Dia berpikir sejenakdan menambahkan, "malam nanti," lalu berjalan kembali ke meja.
Seorang penjaga kerajaan menghampiri Sarritha. "Selamat. Anda secara resmi terdaftar sebagai peserta kompetisi."
Dia mulai berjalan pergi tetapi Sarritha menarik tangannya.
"Apa maksudmu "resmi terdaftar sebagai peserta kompetisi"?" tanya Sarritha.
"Anda menembak sepuluh anak panah ke sasaran tanpa satu pun meleset," katanya, lalu pergi meninggalkan Sarritha.
Gadis itu menatap Thozai, tapi dia sedang sibuk.
Dia bahkan tidak memberitahunya apa yang terjadi? Bagaimana kalau aku tadi meleset? Apakah aku akan didiskualifikasi? dia bertanya-tanya dalam hati.
Tampaknya Thozai tahu bahwa jika dia tidak khawatir tentang itu maka dia tidak akan gagal memanah sasaran. Sarritha menoleh ke arah lain dan melihat Kinan sedang berlatih.
Gadis itu hebat.
Setelah mengamati cukup lama, Sarritha pulang ke rumah dan mencoba untuk tidak khawatir tentang hal itu.
***
Angrokh telah melakukan penelitian tentang penyihir untuk memahami Thozai dengan lebih baik. Informasi tentang penyihir sangat sedikit di perpustakaannya sendiri. Dia tahu bahwa buku tentang penyihir akan ada di perpustakaan Kendida, tetapi dia ragu apakah Ratu akan setuju untuk membiarkannya melihatnya. Tetapi untuk saat ini dia punya alasan untuk pergi ke kastilnya.
Dia harus memastikan bahwa kompetisi yang diinginkan Kendida tidak bertentangan dengan aturan apa pun. Dia juga ingin tahu mengapa Kendida bersikeras agar Sarritha ikut kompetisi.
Angrokh memanggil Zorth agar seseorang mengirim berita ke Kendida bahwa dia ingin bertemu dengannya. Tak berselang lama kemudian, utusan itu kembali dan mengumumkan bahwa Kendida akan menerimanya kapan saja. Angrokh mengambil mantelnya dan keretanya dipanggil. Zorth mengambil kudanya dan naik di samping kereta sementara penjaga lainnya berada di depan dan di belakang. Jalan-jalan dikosongkan untuk lintas kereta kerajaan.
Akhirnya dia sampai di kastil Ratu dan Kendida sudah menunggu. Sepertinya Kendida tidak punya sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan dan menerima kedatangan Angrokh adalah satu-satunya agendanya pada hari itu.
Pintu terbuka dan Kendida menuruni tangga. "Selamat datang," katanya sambil mengulurkan tangan. Angrokh membawa tangan itu ke bibirnya dan menciumnya.
"Apa yang telah aku lakukan sehingga Ratu sendiri yang gturun untuk menerimaku?" dia bertanya, melepaskan genggamannya.
"Aku hanya bosan," kata Kendida tersenyum. Dia menggandeng Angrokh dan menyeretnya ke dalam kastil. "Apa yang membawamu ke sini, Angrokh?"
"Kompetisi ..."
"Ya. Menurut aturan aku punya hak untuk mengadakan kompetisi seperti itu, bukan?"
"Tepatnya...."
"Baiklah. Izinkan aku memberi tahumu hal-hal utama tentang itu. Rincian yang lebih baik akan ditangani oleh Thozai."
"Omong-omong tentang Thozai, kamu sudah kalau Sarritha bermalam di rumahnya?" Dia mengamati Kendida yang tampak terkejut.
"Sungguh?" matanya terbelalak menatap Angrokh dengan penuh minat.
"Benar."
"Apakah terjadi sesuatu?"
"Tidak, bukan itu yang kutanyakan. Kamu sungguh-sungguh btidak tahu?"
"Tidak." Kendida menggelengkan kepalanya dengan perlahan seolah sedang berpikir. Lalu dia tiba-tiba tertawa, "Sungguh, Angrokh. Kamu dan Nusvathi benar-benar meremehkanku."
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H