Setelah mengamati cukup lama, Sarritha pulang ke rumah dan mencoba untuk tidak khawatir tentang hal itu.
***
Angrokh telah melakukan penelitian tentang penyihir untuk memahami Thozai dengan lebih baik. Informasi tentang penyihir sangat sedikit di perpustakaannya sendiri. Dia tahu bahwa buku tentang penyihir akan ada di perpustakaan Kendida, tetapi dia ragu apakah Ratu akan setuju untuk membiarkannya melihatnya. Tetapi untuk saat ini dia punya alasan untuk pergi ke kastilnya.
Dia harus memastikan bahwa kompetisi yang diinginkan Kendida tidak bertentangan dengan aturan apa pun. Dia juga ingin tahu mengapa Kendida bersikeras agar Sarritha ikut kompetisi.
Angrokh memanggil Zorth agar seseorang mengirim berita ke Kendida bahwa dia ingin bertemu dengannya. Tak berselang lama kemudian, utusan itu kembali dan mengumumkan bahwa Kendida akan menerimanya kapan saja. Angrokh mengambil mantelnya dan keretanya dipanggil. Zorth mengambil kudanya dan naik di samping kereta sementara penjaga lainnya berada di depan dan di belakang. Jalan-jalan dikosongkan untuk lintas kereta kerajaan.
Akhirnya dia sampai di kastil Ratu dan Kendida sudah menunggu. Sepertinya Kendida tidak punya sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan dan menerima kedatangan Angrokh adalah satu-satunya agendanya pada hari itu.
Pintu terbuka dan Kendida menuruni tangga. "Selamat datang," katanya sambil mengulurkan tangan. Angrokh membawa tangan itu ke bibirnya dan menciumnya.
"Apa yang telah aku lakukan sehingga Ratu sendiri yang gturun untuk menerimaku?" dia bertanya, melepaskan genggamannya.
"Aku hanya bosan," kata Kendida tersenyum. Dia menggandeng Angrokh dan menyeretnya ke dalam kastil. "Apa yang membawamu ke sini, Angrokh?"
"Kompetisi ..."
"Ya. Menurut aturan aku punya hak untuk mengadakan kompetisi seperti itu, bukan?"