Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Badai Takdir (Tujuh Belas)

19 April 2023   20:48 Diperbarui: 19 April 2023   20:56 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dari apa?"

"Anak-anak," Aghea menyela, "Dia baru saja tiba. Bisakah kita setidaknya menyambutnya terlebih dahulu sebelum mengajukan pertanyaan?""

Mereka kembali ke tempat semula mereka berdiri. "Maaf, ya. Mereka suka bertanya yang aneh-aneh kalau ada orang baru. Biasa, ingin tahu segalanya pada pertemuan pertama."

"Kamu siapa?" Sarrita bertanya.

"Rasanya tadi aku sudah jawab, lo. Namaku Aghea," katanya lalu menoleh ke yang lain. "Beri tempat," dia memerintahkan dan yang lain menyingkir.

Sarritha memperhatikan dengan rasa ingin tahu. Aghea bergabung dengan yang lain dan mulai berkonsentrasi. Tiba-tiba dia merasakan bumki bergetar  dan tanah perlahan naik. Sebuah batu halus mulus muncul dan kemudian berhenti ketika mencapai ketinggian meja. Kemudian yang lebih kecil muncul. Setelah selesai, yang lain duduk. Aghea menariknya ke salah satu kursi batu.

"Bagaimana kamu melakukannya?" Sarrita bertanya.

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun