Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nggak Gampang "Hidup" Sebagai Zombie (Delapan Belas)

15 April 2023   09:32 Diperbarui: 15 April 2023   09:41 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Sony tingginya hampir dua meter, dan bobotnya mungkin hampir satu setengah kuintal.  Potongan rambut pendek ala narapidana di penjara, bercambang, bisep menonjol dan tato di pergelangan tangannya yang mengeja kata "Neraka" dalam font yang menyerupai kawat berduri.

Tubuh 'Inces' pendek tapi hampir seberat Sony, dengan rambut pirang tebal, panjang, kusut, dan mengenakan pakaian ketat yang memperlihatkan dengan jelas setiap gulungan lemak yang melapisi tubuhnya. Wajahnya berkeringat dan pucat, dan dia menahan bibirnya saat berkata, "Gogon cilik. Bajingan! Lu bilang nama lu Baramuda? Lu tahu nggak ada Baramuda selain gue. Edna!"

"Bukankah dia pernah bilang suka padamu?" Sony bertanya padanya.

"Cowok mana yang nggak suka sama gue?" dia tersenyum. "Gue udah banyak yang naksir waktu umur gue dua belas!" lanjutnya.

"Dan lu pecundang," katanya kepada Gogon. "Dari tampang lu sih, masih kelihatannya. Tapi, hei, bukannya Bronson bilang dia sudah mati?"

"Ya," Sony mengangguk. "Dan tidak ada yang melihat dia sejak itu. Enam bulan, bukan?"

"Paling nggak enam bulan," Inces setuju.

"Dan sekarang dia muncul di Situ Cilamping sini. Mungkin sembunyi dari anak-anak geng Kezelin, ya? Betul, tidak? Terlalu pengecut untuk menunjukkan muka kau di Cipoa?"

"Aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan," kata Gogon kepada mereka. "Namaku Edi."

"Baramuda?" ejek Inces. "Ayo. Gue pingin denger lu bilang langsung di depan gue."

"Baramuda," ulangnya. "Edi Baramuda."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun