Pada malam hari dia merasa harus keluar.
Begitu matahari terbenam, Gogon merasakannya di seluruh tubuhnya seperti ada alarm yang berbunyi, dan perhatiannya beralih ke dunia luar.
Dia bangkit, naik tangga, melalui ruang depan dan keluar dari pintu depan, menuruni tangga dan ke jalan. Dia tidak merasakan cuaca. Hangat atau dingin tidak ada pengaruh untuknya. Dia memakai jaket yang deberikan Kei, tapi dia memakainya siang malam tanpa perbedaan. Hal yang sama berlaku untuk topi tua.
Dia menyemprotkan cukup banyak kolonye barbershop dari Kei untuk menutupi aroma tubuhnya. Teramat banyak.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H