Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengapa Aku Pergi Meninggalkan Ibu Kota dan Kembali dengan Sepasukan Mayat Hidup

26 Maret 2023   22:12 Diperbarui: 26 Maret 2023   22:28 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu tidak mudah. Aku tidak bisa merasakan angin laut selama perjalanan dengan kapal feri, atau bunyi tulang manusia remuk di bawah cengkeramanku. Aku bisa meminum air mata yang hidup, tetapi tidak bisa merasakannya. Tapi ini bukan tentangku. Ini tentang menyelamatkanmu.

Aku sudah bisa mendengar nyinyiran dari kaum intelektual. Menggandakan virus. Lamur. Sihir terkutuk. Mengabaikan ilmu pengetahuan. Menodai kesucian.

Aku sudah capek membela hakku kepada orang lain. Siapa pun yang melawan kerangka yang berbaris di Jl. Merdeka dapat bergabung dengan mereka. Miokarditis mungkin membunuhmu sebelum mereka melakukannya.

Terkadang, ketika kamu mencintai sesuatu, kamu harus meninggalkannya. Setelah itu, jika tidak mendapatkan pesannya, kamu harus memutuskan rantai kematian dan memperbaikinya. 

Tentu, Tuhan lebih tua dari waktu. Dia yang menciptakannya. Tapi Dia bukan orang Jakarta.

Bandung, 26 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun