Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Nggak Gampang "Hidup" sebagai Zombie (Lima)

14 Maret 2023   20:56 Diperbarui: 14 Maret 2023   21:08 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Kamu seperti barus aja melihat hantu, Kei", kata Gilar, segera setelah Kei keluar dari ruang belakang dengan baju luarnya. Mereka dikenal sebagai "Kei dan Gilar" begitu lama sehingga mereka hampir tidak bisa mengingat kapan itu dimulai.

Kei lebih dulu menjadi tukang cukur, magang jauh di bawah bimbingan si tua Agus ketika dia masih remaja. Kei telah mencukur semua jenis rambut manusia sejak itu. Lingkungan tersebut telah mengalami banyak perubahan ekonomi dan etnis selama dekade-dekade itu. Setiap era meninggalkan jejak, peninggalan yang menjadi pelanggan tetap dari tempat pangkas rambut yang sudah jarang dikunjungi. Selain semua sisa masa lalu itu, satu-satunya wajah baru adalah dari anak-anak muda kaya yang mengarungi sungai dengan jet ski,  boat dan yacht mereka di muara sungai.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun