"Aku melihatmu lari dari lapangan bermain. Apa kamu baik baik saja?"
Gina menundukkan kepalanya dan menatapnya dari sudut matanya. Dia bergumam, "Aku bukan orang bodoh."
"Aku tahu, kok."
Cowok itu terdengar baik. "Aku menderita autisme." Dia menunggu kata yang mengejek.
"Aku tahu. Tadi aku dengar kamu bilang begitu."
Gamal tersenyum. "Menjadi berbeda itu sulit."
Gina duduk diam. Mencoba berpikir. "Aku tidak berbeda - aku mengidap autisme." Dia mencoba memikirkan lebih banyak. "Abangku namanya Aufan. Dia bermain sepak bola."
"Dia SMA atau sudah kuliah?"
"Dia bermain sepak bola."
Gina bertanya-tanya apakah Gamal juga kesulitan memahami kata-kata.
"Guru wali kelasku Pak Andar. Siapa wali kelasmu?"