Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semoga Beruntung

7 Januari 2023   22:25 Diperbarui: 9 Januari 2023   09:06 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iustrasi (Sumber: Tangkapan layar YouTube @Warner Bros. Australia)

Bab 5: Takhayul. Tentang Mantan Istri. Tokoh nyata. Kamu akan bertemu mereka di tempat kerja minggu depan.

Assad tidak melakukan apa-apa. Aku mendorongnya untuk mengubah tata letak perabot di ruang tamu, memasang cermin di kusen pintu. Apapun untuk menolak petaka. Tidak terjadi apa-apa.

Dia meninggal tiga minggu kemudian. Anak gadisnya yang berusia delapan belas tahun melindasnya saat mundur dari garasi. Gadis itu juga merusak tiga pot mawar kuning cina.

Saking sedihnya hati Assad hancur.

Assad datang bergabung di departemenku. Laki-laki yang baik. Kami sering minum bareng.

***

Itu adalah hari Minggu yang kelabu dan menyebalkan.

"Aku baca, kalau tangan sakit saat digerakkan begini, bisa jadi karena jantung. Kita harus berpikir tentang mengubah pola makanmu. Yoghurt rendah lemak atau yang semacamnya."

Aku mendongakkan kepala dari laptop.

"Magdalena, kalau aku betul-betul mati, kurasa bukan yoghurt yang jadi penyebabnya."

Bandung, 7 Januari 2023

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun