Ekspresi Zaki menjadi serius. "Intinya, kita harus bertahan hidup di sini kalau perlu, jadi kalahkan rasa takut dan panik. Life is matter. Ingat tujuan kita, keluar hidup-hidup."
"Sangat memotivasi," kata Tiwi.
Miko meninju Zaki. "Bro, Dari mana lu tau soal rayap?"
"Dari Handbook Ranger Angkatan Darat A.S."
Zaki bicara dengan oenuh percaya diri sehingga Tiwi hampir mempercayainya, tetapi keraguan yang mengganggu di benaknya tidak bertahan lama.
Zaki menunjuk ke sarang rayap. "Ada yang mau mencobanya?"
Rayap remuk? Tiwi bergidik. "Tidak mungkin aku menggosok serangga mati ke sekujur tubuhku, kawan."
"Lu kudu mau kalau nyamuknya segede capung."
Bibir Miko menjadi garis tipis. "Bah, gue lakuin, deh."
Perut Tiwi bergolak. Melumatkan serangga besar yang aneh itu dengan tangan kosong tidak akan berhasil.
"Udah gila semua. Aku berharap mama ada di sini. Mama pasti tahu harus melakukan apa."