Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 62)

28 November 2022   13:38 Diperbarui: 28 November 2022   13:46 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Itu kabar baik," kataku. "Sampaikan salam saya kepadanya."

"Akan saya sampaikan," kata Tuan Sayrif. Dia melirik jam di dinding. "Saya harus buru-buru atau saya akan ketinggalan kereta."

Tak lama berselang kemudian, aku berjalan kembali ke bar yang nyaris sepi, dan berkata kepada Kirana. "Bisakah aku berbicara denganmu dan ayahmu?"

"Ya, tentu saja," katanya. Dia berseru ke balik meja bar, "Ayah!"

Danar Hadi muncul dari belakang Kirana. "Ada apa?"

"Ada yang mau aku tanyakan. Bisakah Anda kemari sebentar?"

Danar dan Kirana bersandar di meja bar.

"Ingat tidak saat pertama kali aku ke sini, bahwa aku ada janji bertemu dengan seorang teman yang bernama David Raja?"

Danar mengangguk. "Ingat, tapi dia tidak pernah muncul."

"Saya pikir kamu bertemu dengan dia di Jakarta," kata Kirana.

"Seharusnya," kataku, "tapi dia juga tidak pernah muncul di Jakarta."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun