Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 62)

28 November 2022   13:38 Diperbarui: 28 November 2022   13:46 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku sering datang ke sini, ada alasan yang sangat pribadi untuk datang ke sini." Aku menunjuk ke arah Kirana.

"Ah, tapi ini sangat luar biasa. Sungguh dunia yang kecil," kata Tuan Syarif. "Kapan Anda tiba?"

"Sekitar setengah jam yang lalu."

"Ya ampun," kata Tuan Syarif dengan nada menyesal, "dan saya akan pergi. Sayang sekali."

Anak muda bernama Nanang muncul dan membawakan koper Tuan Syarif . "Saya akan melihat apakah taksinya ada di sini, Tuan Syarif," katanya dan menghilang melalui pintu depan.

"Sudah lama di sini?" tanyaku.

"Saya tiba tadi malam," jawab Tuan Syarif. "Saya mendapat pesan telepon dari pelanggan saya yang tinggal di sini, dia seorang kolektor yang kaya raya. Saya mengatakan kepadanya bahwa saya dapat dengan mudah mengiriminya daftar stok saya, tetapi dia bersikeras agar saya datang ke sini. Buang-buang waktu sebenarnya, tetapi dia membayar semua pengeluaran saya."

"Sudah pernah ke sini sebelumnya?" tanyaku.

"Dulu, sudah lama sekali. Wilayah ini cukup menyenangkan, tetapi sedikit---kasar---untuk selera saya."

"Bagaimana kabar Nyonya Ria?" tanyaku.

"Sudah lebih baik, syukurlah. Rumah sakit tampaknya benar-benar merawat istri saya dengan baik."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun