Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 61)

24 November 2022   18:30 Diperbarui: 24 November 2022   18:29 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku melangkah masuk bar hotel. Pertukaran berlangsung cepat dan di antara para pengunjung aku melihat Jaka dalam pakaian sipil. Danar Hadi dan Kirana jin sibuk menuangkan minuman dan menerima pesanan.

Kirana melihatku dan datang menghampiri.

"Hai, Han," katanya. "Aku menerima emailmu. Kejutan yang menyenangkan melihatmu lagi." Wajah cantiknya berseri-seri.

Aku melihat sekeliling bar yang ramai. "Senang bisa kembali," kataku. "Kamu terlihat cantik seperti biasa."

Kirana tersenyum. "Kamu mendapat kamar lamamu," katanya. "Aku akan meminta Nanang untuk membawakan tasmu."

"Tidak apa-apa, Kirana" kataku. "Kalau boleh aku minta bir."

Segelas bir meluncur ke seberang meja bar ke arahku, dan saat aku minum, aku mendengar dengungan percakapan yang dimonopoli oleh seorang nelayan bertubuh kecil setengah baya. Meski kecil, tapi tampak tangguh. Dia berdiri membelakangi perapian yang menjadi hiasan bar.

Aku berkata kepada Kirana, "Orang itu benar-benatr jago mendongeng."

"Sebutannya Andir Bibir," katanya tertawa. "Sesuai dengan julukannya. Tak bisa berhenti berbicara kecuali saat minuman masuk ke tenggorokannya."

Tepat saat itu Andir Bibir meneguk birnya sampai tandas dan para pendengarnya menunggu dalam diam hingga kisah yang diceritakannya berlanjut.

"Kami naik kapal pukat ini dan si Tua Feri menempelkan brewoknya ke mukaku," lanjut Andir, "dan dia bilang, 'kalau kau tak turun dari perahuku, aku akan mengikat dan menggantungmu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun