Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 56)

16 November 2022   13:30 Diperbarui: 16 November 2022   13:31 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Dia tampak terkejut sesaat. "Tapi, sayang, kenapa?"

Aku mengangkat bahu. "Aku sudah mendapat uangku yang dipinjam David. Tidak ada alasan aku untuk bertahan di sini lagi."

''Yah, semuanya agak membingunghkan, sayang," katanya dengan wajah bersedih.

Akting lagi, pikirku.

Aku menyesap Martini-ku.

"Kalau David ingin memutuskan persahabatan dengan semua teman lamanya, maka itu urusan dia," kataku tidak peduli.

Aku mengambil surat terakhir David dari sakuku dan menyerahkannya pada Ratna. "Baca apa yang dia katakan dalam suratnya."

Ratna membaca surat itu lalu mengembalikannya padaku. "Kedengarannya sudah final, ya?" katanya.

"Tidak benar-benar menunjukkan sebagai seorang kawan," saya setuju. 'Tapi bagaimana denganmu? Apakah kamu termasuk yang dibuang David?"

"Aku tidak tahu," jawabnya sambil berpikir. "Terakhir kali aku melihatnya, aku mendapat ide bahwa aku hanya orang yang cocok untuk bertindak sebagai perantara. Semacam antek. Tetap saja, dia bukan satu-satunya ikan di laut, kurasa."

Aku menatapnya dan harus aku akui dia memang enak untuk dipandang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun