Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 56)

16 November 2022   13:30 Diperbarui: 16 November 2022   13:31 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Ratna Dadali, si artis tunangan David Raja. Dia sudah banyak berbicara, tapi semuanya bohong. Kali ini aku harap dia akan mengatakan yang sebenarnya. Aku pikir bos harus ikut."

"Baik," kata Joko. "Jam berapa?'

"Beri aku waktu sekitar satu jam untuk bicara dengannya," kataku. "Jika bos datang sekitar pukul tujuh, bos harus menangkapnya dalam kerangka berpikir yang benar untuk meluruskan banyak hal."

"Aku akan ke sana," dia berjanji, dan mengusirku dengan anggukan singkat saat dia beralih ke setumpuk dokumen.

***

Ratna  dengan santai dan bahagia duduk di sofa di ruang tamuku. Penampilannya merupakan gambaran yang sempurna sebagai seorang artis selebriti. Mengenakan gaun sutra biru yang memamerkan lekuk tubuh yang luar biasa dengan sempurna, dengan sepatu kets biru laut, memamerkan betis berbalut stocking nilon yang sangat indah. Aku bertanya-tanya bagaimana seorang wanita cantik yang begitu tenang dan begitu cerdas bisa menjadi begitu bodoh.

Aku menuangkan gin dan vermouth ke dalam jar, menambahkan es, mengaduknya, lalu menuangkan sebagian besar ke dalam gelas untuknya.

Ratna menyesap dan wajahnya berubah kecut. "Sayang, bukankah ini kebanyakan?"

"Memang," kataku. "Santai aja. Kita merayakan pesta perpisahan."

"Pesta perpisahan? Memang siapa yang pergi?"

"Aku. Aku akan pindah negara."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun