Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Terdampar di Perut Bumi - Buku Satu: Terdampar (Part 12)

13 November 2022   21:30 Diperbarui: 13 November 2022   21:38 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Laura? Hmm. Nggak ingat." Zaki terdiam sejenak. "Tapi lu kebanyak cewek, sih. Beneran gue nggak ada yang ingat namanya satu juga."

Zaki benar. Tiap minggu ada aja cewek cantik yang nempel di lengannya hampir setiap minggu. Tiwi bertanya-tanya bagaimana caranya agar dia bisa bersaing dengan semua cewek-cewek itu.

"Yuk, ah! Kita cari jalan keluar dari sini."

Tiwi berenang melalui kubah batu kapur yang besar, diikuti oleh Miko dan Zaki.

Miko memiringkan kepalanya ke kiri. "Hei, rasanya gue lihat ada celah. Lihat itu, Zak?"

Zaki menjulurkan lehernya. "Bukan, cuma bayangan, Bro."

Tiwi berbelok di tikungan dan berhenti, menatap ke seberang ruang yang luas, melewati gugusan stalagmit yang menjulang tinggi. Melalui lubang bergerigi yang tinggi di dinding batu, dia melihat sesuatu yang aneh. Bukan hanya satu, tapi dua matahari bersinar di langit. Sinarnya menembus awan gelap.

Apakah dia terlalu banyak meminum air asin yang membuatnya berhalusinasi? 

Dia mencengkeram formasi batu yang kasar sampai buku-buku jarinya memutih. Bulu kuduknya di leherku berdiri. "Zaki! Miko! Buruan ke sini!"

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun