Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 45)

3 November 2022   13:30 Diperbarui: 3 November 2022   13:39 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Ratna membakar ujung rokok dengan tangan gemetar.

Telepon berdering. Aku menatap Ratna yang dengan gugup mengisap rokoknya, lalu aku mengangkat telepon.

Aku langsung mengenali suara di ujung sana sebagai suara Nyonya Ria. Dia berkata terburu-buru, "Suami saya akan pergi dengan kereta besok, jadi tolong jangan datang kesini sebelum jam satu."

"Aku mengerti. Terima kasih sudah menelepon."

Aku menutup telepon dan menoleh ke Ratna.

"Aku haus. Kamu punya apa?" dia bertanya, suaranya terdengar tak bersemangat.

Aku mengambil botol bir dari dalam kulkas, menuangkannya ke dalam gelas dan menyerahkan satu ke Ratna.

Dia meminumnya sampai ludes. "Han, David terlibat masalah apa? Apa yang kamu tahu?"

"Tidak, aku belum tahu," jawabku.  "Tapi kuharap besok aku mendapat jawabannya."

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun