Tiwi menatap ketakutannya sendiri tercermin di wajah tegang kedua cowok itu.
"Terus bergerak!" Dia meraih tangan keduanya, dan mereka berlari melawan angin kencang dan hujan. Ketika akhirnya sampai di ruang kemudi, dia membuka pintu dan berteriak memanggil papanya.
Petir menyambar, dan dalam terangnya, dia melihat ruangan kecil itu kosong. Jendela-jendela berderak, dan hujan deras menghantam kaca. Mikrofon menggantung dari radio, hampir menyentuh tanah. Topi umpan pancing papanya meluncur di lantai yang basah.
Tubuhnya menggigil gemetar saat perasaan takut menyelimutinya.
"Papa! Papa di mana?"
BERSAMBUNG
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI