Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 39)

20 Oktober 2022   14:00 Diperbarui: 30 Mei 2023   19:58 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Siapa yang memberitahumu?"

"Aku menjumpainya," katanya datar. "Jumat malam. Dia memintaku untuk memberi tahu kamu kalau dia tidak akan datang pagi ini."

Mendadak aku merasakan gelombang kemarahan yang tak terkendali. "Kenapa tidak?" kataku ketus. "Dia sudah bilang pasti datang."

Ratna mengangkat bahu. "Aku tidak tahu. Dia hanya menyuruhku nuntuk menyampaikan pesan kepadamu."

Aku menangkap lengannya. "Di mana David?" bentakku keras tidak bisa menyembunyikan kemarahan dalam suaraku.

"Aku tidak tahu," dia mengulangi dengan nada datar tanpa ekspresi yang sama. "Aku tak bisa mengelak, Han. Dia meneleponku hari Jumat dan memintaku untuk menemuinya di sebuah kafe arah pantura. Aku mengemudi sendiri ke sana setelah shooting."

"Kafe macam apa?"

Kirana mengerutkan hidungnya dengan jijik. "Tempat pembuangan yang menakutkan yang disebut 'Warung Emak'' atau seperti itu, salah satu tempat berkumpul sopir truk."

"Tapi kenapa di kafe seperti itu? Dia tidak bisa begitu saja menghindar dariku."

"Aku tidak tahu," katanya. "Itu bukan ideku. Aku mencoba membujuknya untuk datang ke rumah, tetapi dia menolak."

"Baiklah," kataku. "Terus, apa yang terjadi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun