Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Penyihir Kota Kembang: V. Pengangkatan Penyihir (Part 3)

16 Oktober 2022   20:00 Diperbarui: 16 Oktober 2022   20:09 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia tidak bernapas.

Dan saat itulah Ataya Khirani menyadari bahwa dia sudah mati.

Dia ingin berteriak, tapi pita suaranya tak berfungsi. Matanya terbuka tapi tidak melihat.

Dia berbaring di atas alas kayu di hutan gelap tanpa ada tanda-tanda kehidupan.

Tidak ada yang hidup di sana selama berabad-abad.

Kecuali mereka.

Mereka merangkak dan merayap, gelisah dan berkeliaran. Melihat mereka berarti melihat kekacauan, kehancuran itu sendiri. Wajah mereka telah diambil dan tubuh mereka diubah menjadi ... sesuatu.

Mereka berdiri di atas Ataya, dua bersaudara, dan menatapnya. Wajah mereka yang berlumuran darah menatap ke tubuh telanjangnya. Darah mereka menetes di kulit berlendir. Dia melihat mereka tersenyum, dan darah dinginnya, mengalir semakin dingin.

Ataya Khirani menjerit, dan kali ini, suaranya berhasil keluar dan kemudian---

Dia berada di tepi sungai dalam pelukan Citraloka. Dia menatap sambil tersenyum pada Ataya yang sekujur tubuhnya basah.

"Tidak ada yang bisa mengalahkan cobaan," bisiknya, masih tersenyum, "tapi kita semua menghadapinya." Dia menyelimuti Ataya dengan syal dan memintanya untuk berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun