Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 34)

15 Oktober 2022   18:00 Diperbarui: 15 Oktober 2022   18:01 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Nyonya Ria masuk ke kamar dengan secangkir teh di masing-masing tangan. "Saya pikir Anda akan membutuhkan ini, Tuan Handaka," katanya. "Saya tahu suami saya, begitu dia mulai berbicara tentang perang, dia lupa waktu sama sekali."

Aku mengambil cangkir dari tangannya.

"Kebetulan yang luar biasa, Anda menemukan foto itu," lanjutnya. "Dan membawanya kemari untuk dilihat suami saya."

"Memang kebetulan yang menakjubkan," saya setuju. "Tapi itu bukan punyaku. Itu punya seorang pria bernama David Raja."

Dia menatap suaminya. "Nama itu sepertinya tidak asing, bukan, sayang?"

'Tidak untukku, sayangku," kata Tuan Syarif dengan lembut.

Nyonya Ria menoleh ke arahku. "Tentu saja, aku ingat sekarang! Itu adalah nama pria yang Anda sebutkan ketika Anda ke sini sebelumnya, bukan? Pria yang memiliki mobil tempat Anda menemukan kacamata saya?"

"Itu benar," kataku. "Ingatan yang sangat bagus, Nyonya."

Dia tersenyum kecut. "Harus ada salah satu yang punya ingatan yang baik di rumah ini. Suamiku tak pernah ingat apa-apa jika dia perlu sesuatu. Apakah ini David Raja teman Anda?"

"Ya," kataku. "Dia juga rekan bisnis."

"Saya mengerti." Nyonya Ria jelas haus akan informasi lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun