Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rusunawa (Bab 35)

9 Oktober 2022   12:45 Diperbarui: 9 Oktober 2022   12:51 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak laki-laki itu mendorongnya dan memegang lehernya dengan tangan. Rano menangkap tangan, memuntirnya, lalu ke melemparkannya beserta tubuh pemiliknya ke dinding.

"Horeee!" para penonton memekik.

"Hajar!" kata suara lain.

Dengan marah, anak laki-laki itu menerjang Rano dan melontarkan kepalan tinjunya, tetapi Rano mengelak dan melepaskan pukulan balasan ke pipi si penyerang sehingga anak laki-laki itu jatuh tersungkur ke lantai, terbawa oleh bobotnya sendiri.

"Jiah! Salamander keok!" suara teriakan dari penonton.

Para petugas asrama mendadak menyerbu masuk dan baru menyadari kalau yang tergeletak di lantai kamar Rano adalah Salamander. Bahkan, satpam kampus takut padanya.

Ini akan menjadi tahun ketiga Salamander sebagai mahasiswa Fakultas Ekonimi dengan nilai pas-pasan. Jika tahun ini dia gagal, maka akan dikeluarga dari kampus. Seorang petugas asrama menahan dan menenangkannya.

Dengan napas terengah-engah dan keringat membasahi sekujur wajahnya, Rano bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika pukulan itu menyentuhnya.

Para petugas asrama memapah Salamander ke kamarnya. Beberapa penghuni asrama mengerumuni Rano.

"Kamu enggak apa-apa? Sebaiknya mulai sekarang kamu hati-hati. Ada orang-orang yang lebih baik dihindari dari pada jadi masalah," beberapa anak mengingatkannya.

 

BERSAMBUNG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun