Rano berbalik dan melirik sekilas. Sudah lama dia tidak melihat mereka berjalan berdua. "Selamat pagi, Mak," sapanya.
"Selamat pagi, Kurnia," kata Mak Linda. Dia suka memanggilnya Kurnia, karena suaranya terdengar manis dan tenang saat dia mengucapkannya.
Bini tidak membalas sapaannya, tetapi Rano tidak menyadari karena dia sedang berkonsentrasi membuang sampah ke dalam bak. Bini mengernyitkan hidungnya dan menegur.
"Hei, Rano," panggilnya.
Rano berbalik setelah dia menutup bak sampah. "Ya?"
Bini menyeringai masam, lalu menghela napas panjang. Bocah laki-laki ini sama sekali tidak menaruh hormat padanya. Dia tidak menambahkan "Mak" pada jawabannya. Dia mencoba menantangku, pikirnya.
"Kamu tidak ke sekolah hari ini?" Dia bertanya.
Mak Linda berdiri diam ingin mendengar jawaban Rano.
"Saya baru saja tamat SMA," katanya.
"Ah! Lu udah gede sekarang!" seru Mak Linda.
Dia berjalan mendekati Rano dan memegang pundaknya. "Jadi lu masuk universitas bentar lagi, ya? Selamat," ucapnya.