Papa tertawa. "Sebenarnya bukan begitu," katanya pada Suti.
Ada mengangguk. "Suti ikut berbahagia untuk Abang. Besok aku akan mengumumkannya ke semua orang di sekolah. Abangku Rano Kurniawan berhasil masuk ke Fakultas Hukum di UI. Satu sekolah pasti akan sangat senang," katanya.
Mulutnya bergetar saat berbicara dan dia mengepalkan tangannya di dada. Rano tersenyum dan menatapnya. Yang dilihat adalah seorang gadis kecil yang bangga dengan prestasi saudaranya.
Mama berdiri dan berjalan menuju meja dapur. Dia menyalakan api kompor dan meletakkan sepanci sup di atasnya. Sambil menunggu sup mendidih, dia membereskan piring dan gelas yang berantakan.
Dia berbalik dan melihat suami dan anak-anaknya menonton berita malam televisi.
"Bagaimana dengan Anhar?" tanya Mama Rano.
Rano mengangkat kepalanya menoleh perlahan. "Oh, Anhar...," dia tergagap. "Aku belum tahu apakah dia diterima atau tidak, tapi aku akan melihatnya besok."
"Baiklah," kata Mama dan melanjutkan pekerjaanya.
***
Keesokan paginya, semua orang pergi bekerja dan sekolah kecuali beberapa orang tetangga. Rano telah selesai mengambil air. Hari ini lebih cepat dari biasanya. Dia diberitahu ibunya agar mengambil air pagi setelah orang-orang berangkat kerja agar tidak perlu mengantrE.
Dia telah selesai mengisi air ke dalam drum dan hendak membuang sampahketika Bini berjalan menuju halaman belakang melalui lorong. Dia bersama Mak Linda. Langkah kaki mereka di lantai terdengar bergemamemantul dari dinding ke dinding.