"Kenapa tidak? Apa maksudmu?"
"Kamu tahu betul apa yang kumaksud. Aku tidak akan membiarkanmu membayar utang David. Tidak dengan alas an apapun juga."
Aku meletakkan tanganku di bahunya. "Jangan mengira aku tidak menghargai tawaran itu, tetapi aku tidak sedang ingin memulai sesuatu sendiri. Aku telah belajar dari pengalaman---"
"Mempelajarinya dengan cara yang sulit," sela Ratna dengan sedih.
"Yah, tidak apa-apa soal itu. Aku belum tenggelam. Aku bahkan mungkin pergi ke luar negeri."
"Kamu semestinya tidak mengalami banyak kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan," katanya.
Saya merasa lega ketika telepon memotong pembicaraan kamo.
Suara di ujung sana tenang dan berpendidikan. "Tuan Handaka Prima?'
"Betul," jawabku.
"Selamat malam," sambung suara itu. "Nama saya Joko Seng. Maaf jika saya mengganggu waktu Anda."
"Sekarang sih, belum. Apa yang bisa kubantu?"