"Demi para dewa, kita harus mencari si manusia bertopeng ke seluruh penjuru hutan!" seru Ganbatar.
Janar menatapnya dengan tercengang. "Apa maksudmu 'mencarinya ke seluruh penjuru hutan'? Hutan itu sangatlah luas!"
"Dan aku sangat meragukan bahwa dia cukup bodoh untuk tetap berada di sana menunggu kita," kata Palupi.
Keti mengangguk setuju. "Satu hal yang pasti, dia akan menunjukkan dirinya lagi dan kali ini kita akan siap untuk menghadapinya," kata Keti penuh percaya diri.
Ubai tertawa dan begal lainnya tersenyum. Keti menatap sekeliling dengan bingung, tidak mengerti alasan di balik senyuman nakal mereka.
"Kamu bilang 'kita'," Janar menjelaskan sambil tersenyum.
"Dan karena sekarang tidak ada lagi rahasia di antara kita, maka semua masalah terselesaikan. Bisakah kita meninggalkan tempat ini dan pergi ke Tudung Tenuk?"
Semua kepala menoleh ke arah suara itu. Resi Umbara si resi dukun yang tadi bagai tak terlihat, berdiri di ambang pintu. Semua mengangguk setuju.
Keti merasakan sebuah tangan meremas jemarinya dan menoleh.
Janar menatapnya sambil berkata, "Aku senang kamu kamu selamat."
BERSAMBUNG