Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Terbang Menuju Pantai

3 September 2022   08:00 Diperbarui: 3 September 2022   08:04 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah hening lama, Klif berbisik.

"Kita tidak akan kembali, bukan?"

"Tidak ada kembali, Kak."

"Mereka ... Ibu, Ayah, Bibi Nirlo, Paman Iro, mereka..."

"Memberikan semuanya. Ya. Tidak menyisakan apapun, bahkan tidak cukup untuk moksa. Ini semua dari mereka, di sini, wahana ini."

"Mengapa?"

Supaya kita bisa meluncurkannya."

"Tapi ... tapi proyek wahana ini ... ini adalah yang Ayah kerjakan seumur hidupnya. Inilah yang akan menyelamatkan kita semua. Itu rencananya."

"Ya. Sampai data Andersen-Grimm menunjukkan hal lain."

"Tunggu! Itu hanya...."

Kami berlayar untuk setidaknya nyanyian angsa dan dongeng api unggun sebelum Klim bicara lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun