Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kasus Sang Harimau (Bab 7)

31 Agustus 2022   20:30 Diperbarui: 12 September 2022   21:03 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Pria itu menepuk perutnya dengan murung. "Saya lapar," katanya. "Belum makan apa pun sejak tadi siang. Bisakah kamu membuatkan makanan untukku, sayang?" tanyanya pada Kirana dengan senyum lebar.

"Tentu saja, Pak," jawab Kirana dengan sopan. "Bagaimana dengan nasi goreng seafood?"

"Cocok. Tolong buatkan saja dua porsi."

Dia menoleh padaku lagi. "Namaku Sambadi Lambo," katanya sambil mengulurkan tangan.

"Handaka Prima," kataku, menerima uluran tangannya yang basah.

"Saya dari Cirebon," lanjut Sambadi, "jaring dan benang."

"Jaring dan benang?" tanyaku.

"Jaring dan benang pancing."

"Oh, begitu," kataku. "Anda di sini untuk berbisnis dengan para nelayan?"

Pria itu jelas akan terus bercakap-cakap dan tampaknya sikap tidak ramahku tidak membuatnya putus asa.

Sambadi meringis. "Ya. Tapi saya biasanya tidak akan tinggal di sini lebih dari lima menit."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun