Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

10 Tahun Wabah

30 Juli 2022   09:43 Diperbarui: 30 Juli 2022   09:52 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ya, buka. Saya pustakawati. Ratna Dewi. Ada yang bisa saya bantu?"

Kamu menatapnya dengan kecurigaan yang tak disembunyikan. Tidak banyak orang asing yang datang belakangan ini. Perpustakaan berada di sisi jauh kota dari jalan bebas hambatan. Lalu lintas sangat terbatas, sebagian besar dengan sepeda atau berjalan kaki.

"Saya datang," katanya, membuka ritsleting ransel, "untuk mengembalikan sebuah buku."

Kamu mengeringkan tangan di pinggul saat dia mengulurkan buku anak-anak dengan sampul bergambar---Bagai Bumi Berhenti Berputar.

Kamu tahu kamu harus lebih berhati-hati, tetapi tidak bisa menahan diri untuk tidak mendekat dengan tangan terjulur.

"Ini punya kami! Aku ingat!"

Kamu telah membaca sebagian besar koleksi buku anak-anak di perpustakaan kecil.

"Bagaimana kamu...? Dari mana kamu berasal?"

"Saya tinggal dua jam di utara. Ya ... akhir-akhir ini lebih dari dua jam. Nenek anak-anak saya tinggal di kota ini. Chicha Kuswara?"

"Aku mengenalnya! Dia meninggal...."

Kamu menyimpulkan kejadian baru-baru ini dengan lambaian tangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun