Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Duluan Ayam atau Telur?

4 April 2022   15:00 Diperbarui: 4 April 2022   15:03 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mungkin kamu yang tidak bisa."

"Itu bukan ayam Bumi, Indrajit. Jangan bodoh."

"Kita akan melaporkannya dan kemudian Dr. Suzuya yang memutuskan apa yang kita lakukan dengannya."

Indrajit mengisap jarinya. "Itu benar-benar sesuai dengan seleraku." Indrajit menatap ayam itu. "Aku ingin tahu bagaimana rasanya." Dia menatap mata burung itu. "Aku ingin tahu apa yang dimakannya."

"Aku tidak pernah melihat matanya menjadi merah sebelumnya," bisik Julio. "Menurut mu-"

"Pergi  dan laporkan ke Dr. Suzuya, dan lindungi pantatmu," kata Indrajit sambil memperhatikan ayam Julio.

"Aku akan segera kembali," kata Julio. "Jangan sakiti dia."

"Kelihatannya dia semakin besar," kata Indrajit. "Buru-buru."

Julio berlari keluar pintu.

Satu jam kemudian, Julio membawa Dr. Suzuya ke dalam ruangan. "Indrajit?"

Ruangan itu kosong, hanya ada sebutir telur dengan pusaran merah-oranye yang bergoyang lembut di lantai.

Bandung, 4 April 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun