Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dia dan Dia-Dia Lain

30 Maret 2022   07:07 Diperbarui: 30 Maret 2022   07:09 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka mendengarkan. Mereka memegangnya dengan kasar, dan melemparkan tubuhnya yang hancur melalui cermin.

Saat dia berbaring terengah-engah di lantai, bayangannya menjangkau ke belakang untuk menarik rambutnya ke atas

"Ingat," katanya. "Satu tahun. Hanya itu yang kamu miliki. Satu tahun. Kali ini, jangan sia-siakan, atau kami akan kembali."

Dia mengangguk.

"Bagus."

Dia mengumpulkan tenaganya. Bangkit dari lantai dan membersihkan diri. Mengenakan pakaiannya, dia turun ke lantai bawah.

Sambil menuruni anak tangga, dia mencoba untuk fokus pada hal-hal baik dalam hidupnya. Dia memiliki rumah yang nyaman. Pekerjaan yang dia senangi. Uang yang cukup untuk hidup dengan baik. Seorang istri yang sangat dia cintai setiap kali dia melihatnya. Anak-anak yang membuatnya bangga.

Mengapa itu tidak cukup?

Di lantai bawah, keluarganya sedang menunggunya. Nanti, mereka akan membawa kue dengan lilin, dan menyanyikan lagunya.

Dia akan memasang senyum palsu terbaiknya, dan mencoba untuk tidak menangis.

Bandung, 29 Maret 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun