Mereka mendengarkan. Mereka memegangnya dengan kasar, dan melemparkan tubuhnya yang hancur melalui cermin.
Saat dia berbaring terengah-engah di lantai, bayangannya menjangkau ke belakang untuk menarik rambutnya ke atas
"Ingat," katanya. "Satu tahun. Hanya itu yang kamu miliki. Satu tahun. Kali ini, jangan sia-siakan, atau kami akan kembali."
Dia mengangguk.
"Bagus."
Dia mengumpulkan tenaganya. Bangkit dari lantai dan membersihkan diri. Mengenakan pakaiannya, dia turun ke lantai bawah.
Sambil menuruni anak tangga, dia mencoba untuk fokus pada hal-hal baik dalam hidupnya. Dia memiliki rumah yang nyaman. Pekerjaan yang dia senangi. Uang yang cukup untuk hidup dengan baik. Seorang istri yang sangat dia cintai setiap kali dia melihatnya. Anak-anak yang membuatnya bangga.
Mengapa itu tidak cukup?
Di lantai bawah, keluarganya sedang menunggunya. Nanti, mereka akan membawa kue dengan lilin, dan menyanyikan lagunya.
Dia akan memasang senyum palsu terbaiknya, dan mencoba untuk tidak menangis.
Bandung, 29 Maret 2022