Kawanku dari seluruh dunia mempertanyakan hak
untuk menceritakan kisah ras lain
tapi aku keras kepala
terus menulis kisah tentangmu
menulis dalam diam
di kamar losmen melati yang norak
dua sisi dunia
kau ukir kata-kata langsung di kulit
seperti pendeta penebusan dosa
dosa orang lain
darah dalam noda penuh curiga
menetes seperti siksaan air Cina
setetes demi setetes
mengubahmu
dari korban menjadi eksekutor
rasa nyeri menyebar di udara
aroma harum bunga mawar
menunggu untuk diberi nama
suku kata  menyelinap menginseminasi
hubungan intim tanpa kelembutan
fertilisasi in-vitro
akhirya membenarkan
sperma menggeliat dipilih secara acak
dari gelas plastik
menembus telur di luar kehendak
penulis membungkuk di atas meja
masih berjuang untuk mengerti arti
makna setiap aksara
dan ketika maut datang
warna tak lagi jadi problema
Bandung, 25 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H