Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penyair Terpaksa

21 Maret 2022   20:20 Diperbarui: 21 Maret 2022   20:29 638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bercanda. Ingat Mary Shelley dan Lord Byron?"

"Siapa?"

"Beri tahu bagaimana kelanjutan pertemuanmu nanti. Ini ayahmu mau bicara..."

Aku bertanya-tanya mengapa aku memberi tahu ibu bahwa aku akan pergi. Posisiku menjadi sulit. 

Aku harus menulis sesuatu, betapapun buruknya itu.

Aku membeli notebook murah dan pena. Dalam bus menuju tempat kerja, aku melihat iklan pameran foto di perpustakaan wilayah. Aku mencatatnya untuk acara hari libur.

***

Aku berdiri dan mengagumi gambar seekor kerbau sedang berkubang dengan latar belakang langit matahari terbenam. Saking fokusnya, aku mundur dan menabrak seseorang.

"Tahan."

"Maaf." Aku berputar.

"Halo," sapaku sambil tersenyum. Agak terkejut juga menyadari betapa senangnya aku melihatnya, seperti anak SMA bertemu pujaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun