1. Cerita Boneka
seorang menteri-
tinggi, kurus, dengan bibir merah cerah-
mengangkatku ke bahunya
meremas pantat mungilku saat dia melakukannya
dengan goyah kuraih mitranya
malah menemukan wajah seorang bocah
mulutnya yang besar menelanku
dalam mulut anak itu
ada jalan panjang
aku berdiri sendirian
para wanita antre pedestrian
tertawa dan menunjuk ke arahku
mengapa mereka tertawa?
kuingin merangkak ke balik gaunmu
menghilang ke liku lapisan renda
tapi saat itu tangan kiriku terlepas
hai! jeritku keras
lebih kagum dari takut
apa yang kau lakukan di bawah sana dalam debu?
dan tangan kananku terlepas dengan sendirinya
kulonuwun!
lalu hidungku, bibirku, tempurung lututku
ya ampun, kataku
terus saja berantakan...
2. Warisan
berhari-hari setelah kematian Ibu
dan tikus cindil keluar dari mulutnya
kami meletakkan perangkap di bawah podium
tempat peti matinya diletakkan
untuk menangkap tikus setelah mereka keluar
secepat telangkai mengambil ember
ember yang lain terisi penuh oleh mereka
apa yang harus kita lakukan dengan semua tikus ini?
ayah bersabda
karena mereka telah keluar dari mulut ibu
kita harus menyembah mereka.
tapi bagaimana kita bisa menyembah begitu banyak? membuka lemari, tikus-tikus itu berjatuhan
taik tikus bertaburkan di seluruh lantai dan rak makanan
ayah mencari referensi tentang tikus di dalam primbon
untuk dalil pembuktian mereka suci
telangkai menuangkan ember ke wastafel
yang penuh tubuh abu-abu berebut
di ruang tamu
aku membungkuk di atas peti mati ibu
bibirku menyentuh dahi dinginnya
tikus-tikus berhenti mengalir dari mulutnya
dari lubang matanya
dua tikus menjulurkan kepala
menatapku seolah-olah mereka ingin bercerita
tetapi gagal menemukan kata-katanya
3. Delusi Boneka
bahwa mereka tidak dapat menerima
logika perumpamaan
bahwa mereka percaya kita
memberi mereka makan
bukan sebaliknya
bahwa mereka lebih suka
hidup di luar lemari
dan tak ingin kembali
Bahwa mereka tidak ingin
kawin dengan kita
dan dilahirkan tanpa fasilitas perwatan
yang tepat untuk menopang spesies mereka
bahwa mereka ingin
kita menginginkan mereka
bukan sebaliknya
keberadaan aneh
adalah benar dan sementara
roh penyangga mereka
bukan sebaliknya
berhubungan intim dengan mereka
adalah tipuan
bahwa mereka adalah ilusi kita
kemenangan itu
tidak akan pernah mereka ketahui
bahwa mereka tidur
bukan sebaliknya
Bandung, 21 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H