Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hanya Hujan

14 Maret 2022   08:00 Diperbarui: 14 Maret 2022   09:38 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku mencari pakaianku, tapi dia menghentikanku. Kemudian, meraba-raba dalam kegelapan, dia menemukan tangga dan turun setengah telanjang. Aku mengikutinya. Dia turun ke pintu halaman belakang dan mendorongnya terbuka. Siluetnya yang ramping terlihat seperti bidadari tanpa sayap. Di luar langit kelabu yang semakin pekat.

"Aku ingin mandi hujan," katanya.

"Betulkah? Tapi kamu akan basah kuyup."

"Tidak apa-apa. Ayolah. Ini hanya hujan."

Aku mengikutinya keluar.

Hujan seperti kerikil tajam menusuk-nusuk kulit, tapi Ghea sepertinya tidak peduli. Dia mengangkat tangannya dan berputar-putar, memanggil kembali kenangan lama dari pelajaran tari balet masa kecilnya. Mencoba untuk berdiri tanpa alas kaki, gagal, tetapi tetap berputar, lalu menendang tinggi ke udara.

Ghea tertawa membuat hatiku mekar seperti mawar bertemu embun. Aku sangat menyukainya saat dia tertawa.

"Ayolah, tuan. Mari kita berdansa."

Dia menarikku mendekat, kulit kelopak buah persiknya berkerut kedinginan, tapi tetap lembut seperti riak air sungai nan jernih.

Kami jatuh terduduk setelah dua langkah di rumput basah. Salah satu kucing tetangga sebelah mengeong gelisah, tetapi selain itu, satu-satunya suara hanyalah bunyi derap hujan.

"Nyanyikan sesuatu untukku, Him," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun