Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pengertian Wacana dalam Bahasa

7 Maret 2022   18:30 Diperbarui: 7 Maret 2022   18:39 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Portugis menyerang Melaka | www.sabrizain.org/malaya

Meskipun kohesi dan koherensi umumnya berpautan, tidaklah berarti bahwa kohesi harus ada agar wacana menjadi koheren. Mungkin ada percakapan yang jika ditinjau dari segi kata-katanya, sama sekali tidak kohesif, tetapi yang dari segi maknanya koheren.

Dalam percakapan yang berikut kita dapati pembicara A dan B.

A: Mbak, itu teleponnya bunyi.

B: Aduh, lagi tanggung, Mas.

Jika dilihat dari segi hubungan katanya, maka tidak tampak ada relasi antara kalimat A dan B. Akan tetapi, kedua kalimat di atas adalah koheren karena maknanya berkaitan. Jalinan itu disebabkan kata-kata yang tersembunyi yang tidak diucapkan.

Kalimat B sebenarnya dapat berbunyi "Maaf Mas, saya tidak dapat menjawab telepon itu karena saya lagi tanggung menyetrika rok."

Dalam bahasa Indonesia ada kata tertentu seperti dia, tetapi, meskipun, waktu itu yang dipakai untuk menjadikan wacana itu kohesif sehingga dapat tercapai koherensi.

DEIKSIS

Deiksis adalah gejala semantis yang terdapat pada kata atau konstruksi yang hanya dapat ditafsirkan acuannya dengan memperhitungkan situasi pembicaraan. Kata atau konstruksi seperti itu bersifat deiksis.

Perhatikan kata sekarang pada kalimat yang berikut.

3. Kita harus pergi sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun