Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kategori dan Fungsi Kata/Frasa

21 Februari 2022   22:13 Diperbarui: 21 Februari 2022   22:15 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Portugis menyerang Melaka | www.sabrizain.org/malaya 

Dalam ilmu bahasa, kata dikelompokkan berdasarkan bentuk serta perilakunya. 

Kata yang mempunyai bentuk serta perilaku yang sama atau mirip, dimasukkan ke dalam satu kelompok. Sedangkan kata lain yang bentuk dan perilakunya sama atau mirip sesamanya, tetapi berbeda dengan kelompok yang pertama, dimasukkan ke dalam kelompok yang lain lagi. Dengan kata lain, kata itu termasuk dalam kategori kata yang berbeda-beda.

Dalam bahasa Indonesia kita memiliki empat kategori utama:

  1. verba atau kata kerja
  2. nomina atau kata benda
  3. adjektiva atau kata sifat
  4. adverbia atau kata keterangan

Di samping itu, ada satu kelompok lain yang dinamakan kata tugas, yang terdiri atas beberapa subkelompok yang lebih kecil, antara lain:

  • preposisi (kata depan)
  • konjungsi (kata sambung)
  • partikel (kata sandang)

Pada umumnya, kata masuk ke dalam kategori kata tertentu, dan tidak sekaligus masuk ke kategori kata yang lain. 

Kata kursi, buku, dan udara, misalnya, termasuk kategori nomina. Kata seperti pergi, makan, dan lari termasuk kategori verba. 

Akan tetapi, ada pula kata yang memiliki keanggotaan rangkap. Kata seperti jalan dan telepon, misalnya, dapat masuk ke dalam nomina (di jalan raya, tidak punya telepon) dan verba (mobil ini tidak jalan, telepon dia sekarang juga!).

Nomina, verba, dan adjektiva sering dikembangkan dengan tambahan pembatas tertentu. 

Nomina, misalnya, dapat dikembangkan dengan nomina lain, dengan adjektiva, atau dengan kategori lain (gedung -> gedung sekolah, gedung tinggi, gedung yang kuno itu). 

Verba dapat dikembangkan, antara lain, dengan adverbia seperti telah (mandi --> sudah mandi), dan adjektiva dapat dikembangkan dengan adverbia seperti sangat (manis - sangat manis).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun