Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kategori dan Fungsi Kata/Frasa

21 Februari 2022   22:13 Diperbarui: 21 Februari 2022   22:15 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Portugis menyerang Melaka | www.sabrizain.org/malaya 

Pada tataran sintaksis, nomina dan perkembangannya disebut frasa nominal, verba dan perkembanganya disebut frasa verbal, serta adjektiva dan perkembangannya disebut frasa adjektival. Preposisi yang diikuti kata atau frasa lain menghasilkan frasa preposisional.

Setiap kata atau frasa dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata atau frasa lain yang ada dalam kalimat tersebut. Fungsi itu bersifat sintaktis, artinya berkaitan dengan urutan kata atau frasa dalam kalimat. Fungsi sintaktis utama dalam bahasa adalah predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. 

Di samping itu ada fungsi lain seperti atributif (yang menerangkan), koordinatif (yang menggabungkan secara setara) dan subordinatif (yang menggabungkan secara bertingkat).

Predikat dalam bahasa Indonesia dapat berwujud frasa verbal, adjektival, nominal, dan preposisional. 

Berikut ini adalah beberapa contoh predikat.

(a). Ayah sedang duduk di teras.
(b). Kita harus berangkat segera
(c). Masalah perusahaan sedang ditelaah oleh konsultan.
(d). Hujan semalam deras sekali.
(e). Minyak goreng sekarang langka.
(f). Rumah artis itu besar dan mewah.
(g). Ibu saya guru SMAN 1 Banda Aceh.
(h). Pemilik pabrik kecap itu tamatan SMP.
(i). Pengalaman adalah guru terbaik.
(j). Dia dari kota Solo.
(k). Sekarang Susi di Turki.
(l). Saya ke Semarang bulan Mei.

Di samping predikat, kalimat umumnya mempunyai subjek.

Dalam bahasa Indonesia subjek biasanya terletak di muka predikat. Subjek dapat berwujud nomina, tetapi pada keadaan tertentu kategori kata lain juga dapat menduduki fungsi subjek. 

Dari contoh di atas tampaklah bahwa subjek adalah ayah, kita, masalah perusahaan, hujan semalam, minyak goreng, rumah artis itu, ibu saya, pemilik pabrik kecap itu, pengalaman, dia, Susi, dan saya.

Subjek yang bukan nominal terlihat pada contoh yang berikut.

(m). Membangun gedung makan biaya.
(n). Berhitung tidak mudah.
(o). Merah adalah warna dasar.

Ada juga kalimat yang mempunyai objek. Pada umumnya objek yang berupa frasa nominal berada di belakang predikat yang berupa frasa verbal transitif aktif. Objek itu berfungsi sebagai subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif. Dalam kalimat

(p). Juki memanggil orang itu.
(q). Hal ini merupakan masalah besar.

orang itu adalah objek karena nomina itu berdiri di belakang predikat verbal, dan dapat menjadi subjek bila kalimat (p) diubah menjadi kalimat pasif seperti terlihat pada (r).

(r) Orang itu dipanggil oleh Juki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun