Saat dia melihat para prajurit berjalan mendekat, mendadak tubuhnya terasa dingin karena ujung pedang menempel di lehernya.
"Kenapa kamu mengikutiku?" sebuah suara terdengar di belakangnya.
Dia tersenyum dan berbisik, "Bagaimana kalau kita menjauh dari mereka terlebih dulu?" katanya sambil menunjuk ke arah pasukan yang datang.
Dia melihat wajah gadis itu menegang, matanya menjelajah mencari jalur pelarian yang aman.
"Tenang, aku tahu jalan rahasia. Letakkan pedangmu dan ikuti aku" kata Janar.
"Untuk apa aku mengikutimu? Bagaimana aku tahu ini bukan jebakan?"
"Itu risiko yang harus kau tanggung. Tetapi percayalah, lebih baik bersamaku daripada menghadapi mereka," jawabnya.
Keti menghela napas dan menyarungkan pedangnya. Janar memberi isyarat padanya untuk mengikutinya. Dia berjongkok dan memasuki hutan dengan Keti menyusul di belakangnya.
Â
BERSAMBUNG