Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Lelang Online

11 November 2021   18:52 Diperbarui: 14 November 2021   01:06 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang menggadaikan jiwanya. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Laptop itu sudah tua dan butuh waktu lama untuk menyala, satu lagi yang mengingatkannya tentang kegagalannya menghidupi dirinya dan keluarganya.

Ketika layar laptop akhirnya menampilkan tampilan muka, dia memeriksa surelnya. Mencari lowongan pekerjaan baru, berselancar tanpa tujuan selama sekitar satu jam berikutnya.

Dia mencari skor liga sepak bola, ulasan film dan membuka situs porno.

Lalu dia mengeluarkan secarik kertas yang diberikan Luhut padanya saat makan siang. Keingintahuannya akhirnya menguasai dirinya.

Joko memindahkan kursor laptop ke bilah alamat dan menahannya selama beberapa detik, merenungkan apakah dia harus melakukannya atau tidak. Setelah mengumpulkan cukup keberanian, Joko akhirnya mengetikkan URL, lalu menekan 'Enter'.

Halaman beranda yang tampak profesional muncul, tak berbeda dengan situs lelang online lainnya. Joko adalah seorang ahli komputer dan dapat membedakan situs palsu dengan situs yang resmi. Dia menghabiskan setengah jam berikutnya mencoba mengautentikasi situs web. Dia memeriksa lelang saat ini serta laman FAQ. Semuanya tampak sah. Seorang pengguna dapat menempatkan jiwa untuk dilelang dan berbagai pihak terverifikasi dapat menawarnya.

Penawar yang menang akan memasukkan pembayaran ke rekening PayPal, dan jika sewaktu-waktu penjual ingin membatalkan penjualannya selama proses, mereka dapat melakukannya. Hak istimewa ini berakhir dengan masa penawaran. Semua penjualan adalah final.

Joko membuka Google untuk mencari ulasan buruk dari pembeli atau penjual sebelumnya. Anehnya, tidak ada. Faktanya, sebagian besar pengguna tidak memiliki apa-apa selain pujian bintang lima untuk situs lelang. Tentu saja, dia tahu pemilik situs bisa saja menanamkan komentar, yang merupakan praktik umum oleh pemilik situs yang pintar.

Ketika dia merasa nyaman dengan legitimasi situs tersebut, Joko menatap layar, sampai akhirnya dia mengangkat tangannya ke udara.

"Oh, terserah," katanya.

Memainkan jemarinya di keyboard yang sudah usang, dia dengan cepat membuat profil penjual dan menyerahkan jiwanya untuk dilelang, kemudian bersandar dan menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun